Sabtu, 06 Februari 2010

dramaku

Tugas Individu

ARTIKEL

PEMENTASAN DRAMA

Mata Kuliah : Pementasan Drama

Pengampu : Bp. Sendang Mulyana

Oleh

Idatul Fitriyah

2101406068

Rombel 2

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008

Pawai Drama ‘06

Semester ini menjadi semacam pawai bagi masing-masing kelas V PBSI angkatan 2006. Pasalnya, mata kuliah Pementasan Drama yang diberikan di semester ini berhasil menyedot seluruh waktu, tenaga, pikiran, materi dan perhatian mahasiswa guna menunjukkan prestasi dan kepiawaiannya bermain peran dalam ujian pementasan drama. Setelah melakukan serangkaian latihan yang melelahkan, tampaknya usaha mereka berbuah hasil yang menakjubkan. Ini terlihat dari besarnya apresiasi yang diberikan oleh berbagai pihak dari dalam maupun luar jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pelaksanaan ujian

Pementasan drama sebagai puncak jerih payah dari latihan yang mereka lakukan, disuguhkan pada khalayak ramai selama lima malam di dua tempat. Selengkapnya kita dapat melihat rangkaian acara pawai drama ’06 sebagai berikut:

tanggal

tempat

rombel

drama

18 Desember

106

1

Perangkap

21 Desenber

106

3

Senja Janji Palsu

22 Desember

B6

2

Sintren

23 Desember

B6

6

4

Sebuah Cinta Sebuah Kisah

Ronggeng Dukuh Paruk

24 Desember

B6

7

5

Jamiela Kurang Seksi

Sampek Engthai

Perangkap

Drama ini mengisahkan kehidupan seorang PSK yang memiliki anak idiot dan dicintai oleh seorang buronan. Drama yang menampilkan empat tokoh dan dua penari ini cukup sukses, apalagi ini merupakan pementasan perdana, sehingga berhasil menyedot perhatian penonton. Lighting saat opening dan saat ada penari sudah pas dan sesuai.sedang untuk setting, tabir hitam yang menutupi sisi samping kanan dan kiri panggung sangat mengganggu pendangan penonton. Kostum dan rias untuk tokoh Rose cukup menguatkan karakter. Namun untuk Steve terlihat lucu, apalagi kostum crew di belakang layar sangat aneh. Selanjutnya vocal masih sangat lemah, artikulasi juga kurang jelas. Hanya ekspresi yang yang kadang kuat tapi juga di beberapa bagian masih kaku. Bagian lain yang menarik adalah ketika musik kendang hadir mengiringi dua penari di opening drama.

Senja Janji Palsu

Drama yang ditampilkan oleh kelas A pararel ini berisi tentang kritikan terhadap kebobrokan yang sering dielu-elukan para pejabat terhadap rakyat kecil. Akan tetapi semua itu ternyata tidak lebih dari ‘gombal’ alias palsu. Dari segi keseluruhan komponen cukup baik dan mendukung pementasan. Pada waktu pementasaan, terdapat kesalahan teknik dalam adegan penusukan, dimana darah yang seharusnya memuncrat di perut malah mencrat ke segala arah, tapi resolusi yang dihadirkan pemain bagus. Opening biasa saja tidak menarik.

Sintren

Kelas yang menamakan dirinya w.o.w community ini tampil perdana di gedung B6. Drama yang mengisahkan kehidupan seorang sintren yang sudah tidak perawan bernama Sumini ini, ternyata mendapat sambutan hangat dari para penonton. Drama ini menampilkan teknik muncul yang lain dari yang lain yaitu dari arah penonton. Setting diatur sesederhana mungkin terkesan minimalis tapi manis dan mewakili konsep yang diangkat. Kostum dan tata rias juga sederhana tapi menguatkan karakter masing-masing tokoh. Kecuali mbah dukun terlihat terlalu tampan. Selanjutnya vocal dan artikulasi yang ditampilkan masing-masing tokoh cukup kuat dan jelas namun di tengah dan di akhir vocal semakin turun kecuali tokoh Sinden. Ekspresi juga kuat hanya sangat terlihat lucu sekali saat dukun kaget. Perpaduan setting, ligting dan musik yang paling unik mengena saat menyambut penonton hadir memasuki ruangan.dan adegan dukun membaca mantra. Musik yang yang didukung dengan suara-suara secara serempakan dan saling bersautan misalnya suara mengejek “sejak kapan kau punya ibu’ dan iringan bunyi “e….e….e….hekya…hekya…hekya….e….e…e…” cukup mengwejutkan memberi efek takjub bagi penonton dan menunjukkan kekompakan seluruh komponen.

Sebuah Cinta Sebuah Kisah

Kelas yang dari awal dianggap paling optimis menjadi the best dalam pementasan drama ini, menamakan dirinya D-club. Drama ini mengisahkan perjalanan cinta Naya yang berakhir pilu. Naya adalah gadis yang terjerembab dalam dunioa narkoba karena salah dalam bergaul. Di ending cerita kekasih yang dicintainya meninggal karna kecelakaan sementara dia sendiri dirawat di rumah sakit yang sama karena kasus narkoba.

Secara keseluruhan suara/vocal dan artikulasi semua tokoh sangat lemah tidak dapat didengan dengan jelas sehingga sulit dipahami alur ceritanya. Hal ini berdampak pula pada antusias penonton yang berkurang, tidak menikmati pementasan secara utuh. Selain itu ekspresi yang ditampilkan oleh seorang pecandu juga kurang kuat, malah terlihat lucu. Selanjutnya setting yang diubah-ubah dan lighting yang sering berubah gelap sangat mengganggu pandangan penonton. Apalagi saat terjadi kesalahan teknis pintu terbuka dengan tidak sengaja menjadikan penonton rame dan malah mengecoh konsentrasi pemainnya sendiri. Serta keberadaan rekaman film melalui LCD saat mengenang terlihat aneh sekali jika ditampilkan dalam drama yang harusnya diperankan oleh pemain di atas panggung. Untuk kostum di awal pertunjukan yaitu ketika disko, secara etika tidak layak naun untuk menampilkan sebuah karakter wanita nakal di dunia malam cukup mengena.

Ronggeng Dukuh Paruk

Tidak jauh berbeda dengan Sebuah Cinta Sebuah Kisah, drama ini sedikit vulgar dan berani menampilkan adegan panas yaitu ketika prosesi buka kelambu untuk melepas keperwanan Srintil. Tata rias untuk tokoh srintil malah terkesan seperti nyi pelet. Selain itu vocal dan artikulasi seluruh pemain lemah dan tidak jelas kecuali tokoh Srintil. Ekspresi yang ditampilkan masing-masing tokoh cukup kuat kecuali tokoh Rasus. Setting cukup sederhana namun siiiplah…, bagus!!! Sedang untuk lightingnya monotone, tidak ada yang menguatkan adegan dalam pementasan.

Jamiela Kurang Seksi

Di bawah kendali sutradara dan pimppro yang handal serta seluruh komponen yang kompak, drama ini boleh juga disandingkan dengan drama garapan kelas B Reguler yang berjudul Sintren. Drama ini dikonsep semi komedi sehingga sangat menghibur. Drama yang hampir mirip dengan cerita Cinderella ini menawarkan ending yang unik. Bila di dalam Cinderella pangeran akhirnya memilih Cinderella untuk dinikahai tapi di dalam drama ini pangeran tidak memilih Jamiela melainkan madam Peri yang dianggap lebih seksi dari Jamiela. Bagian ini kiranya menjadi daya tarik tersendiri di hati penonton. Namun saying sekali vocal dan artikulasi sangat lemah meski telah dibantu microphone. Ekspresi cukup mewakili masing-masing tokoh. Teknik muncul dengan diiringi musik juga menarik, tapi setting yang beberapa kali berubah juga sedikit mengganggu.

Bagian yang terlihat paling aneh adalah perfomance dari penari dan kostumnya. Penari sangat kaku dan masih menghafal gerakan. Malu-malu dan kurang menikmati perannya. Kostum untuk keseluruhan pemain waktu adanya pengumuman pangeran mencari permaisuri kontras sekali. Ada yang meemakai pakaian kerajaan, tukang jamu sampai banci, aneh, lucu tapi menghibur. Sedang untuk musik, kurang pas ketika menggunakan lagu India. Selain itu sangat disayangkan musik tidak memanfaatkan SDM dari kelas sendiri, sehingga yang awalnya kompak menjadi kurang kompak.

Sampek Engthai

Drama yang tampil terakhir ini memang lain daripada yang lain. Drama ini mengangkat kebudayaan dari negeri Cina. Sesuai dengan asal ceritanya, setting dibuat bernuansa cina, seperti cerita di Saolin. Bagus!!!. Musik juga berkiblat kearah Cina namun terkesan monoton karena hanya menampilkan musik-musik kitaro. Bagian yang sama menariknya adalah kostum dan tata rias yang benar-benar menjiplak nuansa orang cina. Akan tetapi hal yang menarik itu terkurangi oleh vocal dan artikulasi pemain yang sangat tidak jelas sehingga alur kurang dapat dipahami. Selain itu konsep drama menggantung. Tidak jelas mau dibuat serius atau dibuat semi komedi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar